Biografidan teladan hidup Ali bin Abi Thalib, sang penggenggam panji Nabi Saw., ini, mulai lahir hingga wafatnya, dikupas secara apik oleh Abdul Syukur al-Azizi, penulis buku ini. Dengan gaya bahasa yang memukau, dan didukung dengan sumber-sumber rujukan yang kredibel tentu saja menjadikan buku ini amat layak dan penting untuk Anda miliki.

Kisah Islami – Kisah kecerdasan Yang dimiliki oleh Syaidina Ali Bin Abi Thalib dalam melihat masalah dengan sangat teliti. Ali Bin Abi Thalib Masuk dalam 170 Urutan Sahabiyah dan Sahabat Nabi Muhammad SAW. Dan beliau merupakan khalifah keempat dalam kejayaan Matahari Hormat dan RukukBetapa cerdasnya sahabat Nabi tersebut dalam menuntaskan kasus-kasus yang terjadi di Madinah dan Mekkah. Dalam melihat masalah, selalu menggunakan cara berpikir rasional revolusioner dan Ali Bin Abi Thalib Terhadap Beberapa KasusKetika itu Khalifah kedua yakni Umar bin Khattab RA. seorang Wanita cantik berteriak Jin Sungai Nil, Tradisi Tumbal, Dan Power Umar Bin Khattab“Wahai Khalifah, Seorang lelaki telah menodai kehormatanku, ini bukti perbuatannya” Wanita ini mengadu kepada Umar, sambil menunjukkan cairan didekat umar seketika meminta kepada wanita lain, untuk memeriksa cairan yang dilaporkan wanita tersebut.“Didekat organ kewanitaan, ada cairan Sp*rma” Lapor wanita yang memeriksa wanita tersebut kepada laporan yang memeriksa tersebut. Umar menghadirkan pemuda Ansor yang dituduh wanita merasa tidak melakukannya, maka lelaki tersebut membela diri“Wahai Amirul Mukminin, periksalah dengan teliti kasus ini. Demi Allah, aku tidak berzina. Aku juga tidak menyukainya. Dia menggodaku tetapi aku menjaga kehormatanku.” Keren kan lelaki Anshor ini. Digoda untuk berzina namun dia menolaknya. Akan tetapi beberapa orang yang menyaksian, menjadi bingung. Benar yang wanita itu benar-benar menjadi korban zina lelaki tersebut. Ataukah lelaki ini tidak melakukan sama sekali?Temasuk Umar Bin Khattab mulai Bin Khattab Konsultasi Kepada Sayyidina Ali Bin Abi Thalib“Wahai Abul Hasan, apa pendapatmu terkait kasus ini?” Konsultasi Sayydidina Umar kepada Sayyidina Ali setelah mendengar perkataan pemuda bin Abu Thalib, RA mengamati bekas air Sp*rma yang menempel pada baju wanita Ali Bin Abi Thalib dengan kecerdasan yang ia miliki, Ia minta disediakan air kagetnya kedua orang tersebut, karena mereka pikir akan disiram Muadzin Utama Dunia, Pingsan Ketika Adzan Sepeninggal RasulDatanglah air panas, kemudian dituangkannya air panas itu ke baju tersebut. Apa yang terjadi?Cairan yang dilaporkan sebagai cairan sp*rma tersebut berubah warna menjadi putih dan membeku. Syaidina Ali menciumnya. Diperhatikan oleh Umar Bin Khattab. Sambil heran. Kira-kira kalau bahasa zaman now “Sayyiidina Ali, mau ngapain? Apa gak jijik itu? hehe”Tak lama kemudian, Ali Bin Abi Thalib mencicipi cairan yag beku tersebut. Semua orang dalam ruangan menjadi heran. Ada apa dengan Ali Bin Thalib yang memakan cairan kotor?“Ini putih telur” Begitu kesimpulan Ali Bin Abi Bin Khattab dan seluruh yang ada dalam ruangan kaget. Setelah sebelumnya bingung dan heran saat menyaksikan Sayyidina Ali mencicipi cairan putih telur hal itu, maka Ali kemudian melakukan wawancara mendalam. Membongkar apa maksud wanita itu berbohong.“Sebenarnya aku yang menyukai pemuda tersebut. Aku mendekatinya, namun tak mampu menaklukkannya. Maka aku membuat rencana ini. Kuoleskan putih telur pada baju dan sekitar pahaku. Kemudian aku kemari untuk mengadukan pemuda tersebut.” Jelas wanita lainnya, Saat Ia Menjadi KhalifahDengan kecerdasan maka kisah berikut ditunjukkan kemampuan Ali bin Abi telah dikisahkan, seorang pemuda dari kalangan Anshor mengadukan ibunya kepada Khalifah Umar. Namun, wanita itu menolak mengakui pemuda tersebut sebagai justru menuduh pemuda itu berdusta dan menuduhnya Juga Cara Cerdas Ali bin Abi Thalib Selesaikan Kasus Ibu yang Menolak AnaknyaAmirul mukminin meminta pemuda itu membawakan bukti, namun ia tak wanita yang diakui sebagai ibunya itu membawa beberapa saksi wanita yang menyatakan bahwa ia belum menikah. Dan pemuda itulah yang berdusta dan secara tidak langsung menuduh wanita baik-baik telah Bin Abi Thalib, yang ingin menyelesaikan perkara tersebut. Lantas meminta lelaki itu untuk menjadikannya sebagai ayah Ali rupanya memiliki rencana lain. Untuk membongkar kasus pemuda tersebut mau mengalah, Ali menikahkannya dengan wanita yang mengadukannya. Pihak wali wanita setuju. Namun, wanita itu mengiba.“Wahai Abu Al Hasan,” kata wanita itu.“Demi Allah, ini adalah dosa. Aku tidak bisa menikah dengannya. Dia itu sebenarnya anakku.”Semua orang kaget mendengar pengakuan wanita tadi ia menolak mengakui pemuda tersebut anaknya bahkan bersikeras mengatakan pemuda itu berdusta.“Bagaimana itu bisa terjadi?” tanya Syadina Ali Bin Abi Thalib yang memiliki itu pun membuka rahasianya. “Aku dinikahkan dengan pria negro, lalu mengandung anak ini. Ketika pergi berperang, suamiku terbunuh. Lalu kubawa anak ini ke Bani Fulan hingga ia tumbuh besar di sana. Sejak itu aku tak mengakuinya sebagai anak.”“Aku adalah ayahnya Al Hasan. Pertemukan pemuda ini dengan garis nasabnya,” pungkas Kisah dan Kecerdasan Ali Bin Abi Thalib dalam menyelesaikan sebuah perkara yang Islami Lainnya;Dulu Musuh, Kisah Khalid Bin Walid Yang FenomenalSahabat Rasul yang Dijamin Allah Pasti Masuk Surga Kecerdasanali bin abi thalib ditunjukan dengan - 21920520 Hanim1022 Hanim1022 01.03.2019 terjawab Kecerdasan ali bin abi thalib ditunjukan dengan A.menyelesaikan persoalan secara bijak dan tegas B.menyelesaikan persoalan secara tegas C.menyelesaikan persoalan dengan musyawarah D.menyelesaikan persoalan dengan arbitrase 1 Lihat jawaban Jawabansaat melamar Fatimah binti Muhammad shallallahu alaihi wasallamPenjelasanpada pada saat itu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengadakan sayembara di mana yang bisa mengkhatankan Alquran dalam waktu singkat maka Fatimah akan menjadi istrinya para sahabat kebingungan terkecuali Ali bin Abi Thalib kemudian ia maju dan membaca surat al-ikhlas 3 kali kemudian Rasulullah SAW selalu tersenyum dan menikahkan dia dengan Fatimah Rasulullah pernah bersabda bahwa al-ikhlas satu kali membaca nya sama dengan membaca sepertiga al-quranmaaf kalo salahjika benar semoga membantu
DinasPerpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi: Kota: BANYUWANGI: Provinsi: JAWA TIMUR: Kontak: Butuh informasi lebih lanjut? Hubungi pustakawan institusi ini. Rahasia kecerdasan Ali Bin Abi Thalib si super genius oleh: Masykur Arif Rahman Terbitan: (2013) The Best
Jakarta - Ali bin Abi Thaib bin Abdul Muththalib bin Hasyim lahir di Mekkah pada tanggal 13 Rajab. Ali lahir pada tahun ke-32 dari kelahiran Nabi Muhammad juga yang menyebutkan jika Ali dilahirkan pada 21 tahun sebelum adalah paman dari Nabi Muhammad SAW, Abu Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay. Sedangkan ibunya bernama Fathimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi dari garis keturunan kedua ayah ibunya, Ali merupakan keturunan berdarah Hasyimi yang dikenal sebagai keluarga yang mulia, penuh kasih sayang, pemegang kepemimpinan masyarakat, dan memiliki sejarah cemerlang di masyarakat memberi nama Haidarah macan pada Ali, diambil dari nama kakek Ali, Asad. Dengan harapan, anaknya dapat tubuh menjadi seorang laki-laki pemberani. Namun, ayahnya memberinya nama Ali yang leluhur, hingga sekarang nama Ali-lah yang lebih dikenal masyarakat bin Abi Thalib telah memeluk Islam sejak ia masih kecil, bahkan dari buku tulisan Mustafa Murrad, ia bisa disebut sebagai orang pertama yang masuk SAW telah mengasuh, mendidik, dan mengajarinya sejak kecil. Kasih sayang dan kemuliaan Rasulullah SAW inilah yang membentuk karakter Ali saat hidupnya, Ali hidup dengan sederhana. Ia cukup makan dengan lauk cuka, minyak, dan roti kering yang dipatahkan dengan yang digunakan Ali juga pakaian yang kasar, yakni pakaian ala kadarnya untuk menutupi tubuh saat cuaca panas dan terpaan hawa dingin, seperti yang dikutip dari tulisan Sayyid Ahmad Asy-Syalaini dalam bukunya yang berjudul Kumpulan Khotbah Ali Bin Abi di rumahnya, tidak telihat sebuah kasur sama sekali atau pun bantal tempatnya untuk dari buku Kisah Hidup Ali Ibn Abi Thalib karya Mustafa Murrad, sebagai pemimpin, Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai orang yang senantiasa berakhlak baik, bahkan sejak ia masih anak-anak. Ia pun suka berkeliling sekadar untuk menantikan siapa pun yang menghampirinya guna meminta bantuan atau bertanya sebuah siang yang terik, orang-orang di pasar sibuk melakukan aktivitasnya masing-masing. Tibalah seorang Ali bin Abi Thalib dengan mengenakan dua lapis pakaian, gamis sebatas betis, sorban melilit tubuhnya, dan bertumpu pada sebatang berjalan mengelilingi pasar untuk berdakwah, mengingatkan manusia untuk bertakwa kepada Allah SWT dan melakukan transaksi jual beli dengan yang dikisahkan oleh penulis Zaidan, Ali bin Abi Thalib memiliki kebiasaan berjalan ke pasar seorang diri. Biasanya ia menasihati orang yang tersesat, menunjukkan arah kepada orang yang kehilangan, menolong orang yang lemah, hingga menasihati para pedagang dan penjual bersikap zuhud dari dunia karena ia merasa hari-hari di dunia hanyalah pada suatu malam yang dingin, Ali tidak menggunakan sehelai selimut yang tebal. Seorang laki-laki mendapati tubuh Ali menggigil seperti demam dan hanya mengenakan selimut beludru yang rusak. Laki-laki itu kemudian berkata,"Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Allah telah menerapkan bagimu dan keluargamu bagian dari Baitul Mal, tetapi aku melihatmu menggigil karena berselimut beludru butut?"Kemudian Ali menjawab, "Demi Allah, aku tak mau sedikit pun mengambil harta kalian kaum muslim, dan kain beludru ini aku bawa dari rumahku."Dalam sebuah kisah yang diceritakan oleh Abu Ghissin, seorang budak, Ali pernah terlihat membeli pakaian murah pada seorang pedagang pakaian. Kemudian Ali mengenakan pakaian yang dibelinya tersebut, ternyata panjangnya hanya sampai tengah halaman selanjutnya
Inilahsosok terpilih yang dinikahkan dengan Fathimah binti Muhammad ketika Abu Bakar dan Umar bin Khaththab ditolak saat meminang anak kesayangan Nabi itu. Inilah sosok cerdas yang penuh semangat. Cerah wajahnya, ceria perangainya, berwawasan luas dan gagah berani. Dalam sebuah sabdanya, Rasulullah mengatakan, "Tak ada pemuda, melainkan
home kecerdasan ali bin abi thalib Hikmah Jum'at, 22 Januari 2021 - 1843 WIB Memecat Muawiyah tidaklah mudah. Ia relatif lama menjadi penguasa di Syam. Ia bukan hanya membangkang, bahkan menentang kekhalifahan Ali secara terang-terangan. Hikmah Sabtu, 07 November 2020 - 1159 WIB Menurut Al Bashri, nama Abu Turab ini di kemudian hari oleh orang-orang Bani Umayyah dijadikan bahan ejekan guna merendahkan martabat Khalifah Ali RA. Tausyiah Rabu, 26 Mei 2021 - 0500 WIB Diwajibkan juga bagi kaum wanita, agar waspada dan berhati-hati dalam menghadapi tipu muslihat yang diupayakan oleh musuh-musuh Islam untuk menjadikan kaum wanita sebagai perusak budi pekerti,. Hikmah Senin, 20 Desember 2021 - 1159 WIB Imam Ibnul Jauzi mengungkap wasiat Khalifah Ali bin Abi Thalib kepada Kumail bin Ziyad. Wasiat tersebut sangat berharga ini disampaikan pada saat mereka sedang duduk berdua. Hikmah Senin, 22 Juni 2020 - 1745 WIB Salah satu keistimewaan Ali bin Abi Thalib adalah orang kedua memeluk Islam, setelah Sayyidah Khadijah istri Nabi Shallallahu alahi wa sallam. Selain keistimewaan itu, ada 5 karomah Sayyidina Ali. Tausyiah Jum'at, 24 Juni 2022 - 1340 WIB Sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam sekaligus khalifah keempat, Ali bin Abi Thalib, memberikan tuntunan agar kita umat Islam menjadi orang yang bertakwa. Hikmah Minggu, 07 Februari 2021 - 1822 WIB Politik tahkim itu benar-benar hanya tipu muslihat Muawiyah sehingga melahirkkan kelompok kontra tahkim dalam pasukan Ali bin Abu Thalib. Mereka menggugat, dan melemparkan segala kesalahan kepada Ali. Hikmah Jum'at, 05 Februari 2021 - 1652 WIB Saat itu tidak ada orang lain yang memberi perlindungan kepada Ali bin Abu Thalib kecuali dua orang puteranya sendiri Al Hasan dan Al Husein serta Abdullah Ibnu Abbas dan beberapa orang lain. Hikmah Jum'at, 19 Februari 2021 - 1611 WIB Ali bin Abu Thalib memakai baju seharga tiga dirham, menelan makanan serba kasar dan kering. Kekayaan kaum muslimin dibagi di antara mereka semua berdasarkan keadilan tanpa pilih kasih. Hikmah Jum'at, 03 Februari 2023 - 1018 WIB Pada saat dilahirkan, ibunda Ali memberinya nama Asad yang bermakna singa. Sang ibu memberinya nama tersebut karena itu nama ayahnya, Asad ibn Hasyim. Tausyiah Rabu, 21 April 2021 - 0335 WIB Pendeta yang bertanya itu berdiri lagi. Lalu berkata Hai Ali, jika yang kau katakan itu benar, coba sebutkan nama enam orang yang menjadi pembantu-pembantu raja itu! Hikmah Selasa, 09 Februari 2021 - 0728 WIB Jumlah anggota pasukan Khawarij lebih kurang orang, termasuk anggota pasukan penunggang kuda. Kebanyakan mereka tewas dan tinggal 400 orang begitu perahg usai. Hikmah Selasa, 09 Agustus 2022 - 1614 WIB Sejarawan mengatakan bahwa pernikahan Ali bin Abi Thalib ra dengan Fatimah binti Rasulullah SAW ra terjadi pada bulan Muharram tahun ke-3 Hijriah. Hikmah Selasa, 18 Oktober 2022 - 1859 WIB Khutbah ini disampikan oleh Ali bin Abi Thalib sebagai jawaban atas permintaan seseorang yang menginginkan penjelasan tentang sifat-sifat seorang yang bertakwa. Hikmah Selasa, 20 April 2021 - 0424 WIB Kami hendak menanyakan beberapa masalah penting kepada anda. Jika anda dapat memberi jawaban kepada kami, barulah kami mau mengerti bahwa Islam merupakan agama yang benar Hikmah Sabtu, 06 Maret 2021 - 1932 WIB Harun bin Antarah menceritakan penyaksian ayahnya, pada suatu hari aku datang ke rumah Ali bin Abu Thalib. Ia sedang duduk di balai-balai berselimut kain kumal. Waktu itu musim dingin. Tausyiah Rabu, 20 Juli 2022 - 1825 WIB Permainan catur hanya mulai tumbuh di zaman sahabat. Oleh karena itu setiap hadis yang menerangkan tentang catur di zaman Nabi adalah hadis-hadis batil dhaif, bahkan palsu. Hikmah Rabu, 10 Februari 2021 - 1550 WIB Selesai perang melawan kaum Khawarij dan sebelum meninggalkan Nehrawan untuk berangkat melanjutkan perang melawan Muawiyah, Ali bin Abu Thalib mengucapkan pidato di depan para pengikutnya. Dunia Islam Kamis, 07 April 2022 - 1912 WIB Pada masa Khalifah Abu Bakar, anak-anak yang hafal al-Quran dijadikan imam pada sholat tarawih. Sedangkan pada saat Ali bin Abu Thalib, dilakukan audisi bagi para Qurra . Hikmah Sabtu, 23 Januari 2021 - 1826 WIB Secara demonstratif sampul surat Muawiyah diperlihatkan kepada orang banyak. Semua orang ingin tahu apa yang terjadi akibat pembangkangan Muawiyah.
KecerdasanSahabat Ali bin Abi Thalib ra. Beliau adalah salah satu selain Abu Bakar, Umar, dan Usman, di antara 10 sahabat yang dijamin masuk surga sebagaimana sabda Rasulullah saw. Beliau adalah lulusan terbaik dari madrasah nubuwwah, yang dididik semenjak kecil oleh Rasulullah saw. Di antara keistimewaan beliau adalah Allah swt
Banyak kisah teladan yang bisa dijadikan pelajaran dan hikmah bagi umat Islam. Misalnya, kisah tentang Ali bin Abi Thalib radiyallahu 'anhu RA yang berkaitan dengan keutamaan ilmu. Dalam Kitab Mawa'izh al-Ushfuriyyah atau lebih dikenal dengan nama Ushfuriyah karya Syekh Muhammad bin Abu Bakar al-Ushfuri, dijelaskan Ali bin Abi Thalib RA dikenal sebagai seorang Muslim yang memiliki keluasan ilmu. Dalam salah satu riwayat, disebutkan bahwa Ali laksana gerbang ilmu pengetahuan. Andai ada 10 orang bertanya dengan pertanyaan yang sama kepada Ali, niscaya Ali akan menjawab dengan 10 jawaban yang berbeda. Salah satunya adalah kisah berikut. Sekelompok orang Khawarij merasa iri dengan ungkapan yang menyatakan bahwa Ali sebagai gerbang ilmu pengetahuan. Mereka pun lantas mengujinya. Satu per satu dari mereka menemui Ali dan bertanya tentang keutamaan ilmu dibandingkan harta. Berikut ringkasannya. Orang pertama bertanya, ''Lebih utama mana ilmu dengan harta?'' Ali menjawab, '' Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, ilmu merupakan pusaka para Nabi, sedangkan harta adalah warisan Qarun, Firaun, dan lainnya.'' Orang kedua bertanya, ''Lebih utama mana ilmu dengan harta?'' Ali menjawab, ''Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, ilmu dapat menjaga kamu, sedangkan harta itu kamulah yang menjaganya.'' Orang ketiga, keempat, hingga ke 10 juga menanyakan hal yang sama kepada Ali. Dan, Ali pun menjawab dengan penjelasan yang berbeda antara yang pertama dan kedua. ''Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, orang kaya harta banyak musuhnya, sedangkan orang yang kaya ilmu banyak sahabatnya.'' ''Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, harta kalau dibelanjakan menjadi berkurang, sedangkan ilmu kalau diberikan malah bertambah.'' ''Ilmu lebih utama daripada harta karena orang yang banyak harta dipanggil dengan sebutan bakhil, sedangkan orang yang banyak ilmunya disebut agung.'' ''Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, ilmu tidak perlu penjagaan dari pencuri, sedangkan harta harus dijaga dari pencuri.'' ''Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, pada hari kiamat, orang yang banyak harta pasti akan dihisab. Sedangkan, orang yang berilmu dapat memberikan syafaat pada hari kiamat.'' ''Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, lamanya pengangguran dalam melewatkan waktu harta dapat rusak dan habis, sedangkan ilmu tidak akan rusak dan tidak akan habis.'' ''Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, harta dapat menjadikan padatnya perasaan, sedangkan ilmu dapat menerangi hati.'' ''Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, orang yang memiliki harta akan sering mengaku sifat ketuhanan, sedangkan orang yang berilmu dapat merealisasi ibadah.'' Selesai menjelaskan masalah tersebut, Ali menambahkan, ''Jika mereka bertanya kepadaku dari satu masalah itu, tetap aku jawab dengan jawaban yang berlainan berbeda selama aku masih hidup.'' sumber Harian RepublikaBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini MengikutiJejak Kecerdasan Ali Bin Abi Thalib by rbentardi in Types > Creative Writing, ali bin abi thalib
Contoh Soal tentang Usman bin Affan dan Ali bin Thalib Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang benar dan tepat 1. Sahabat Khulafaur Rasyidin ke tiga adalah ….a. Abu Bakar as-Shiddiqb. Usman bin Affan c. Umar bin Khattab d. Ali bin Abi Thalib 2. Yang bukan termasuk akhlak sahabat Usman bin Affan di bawah ini adalah ….a. Penyabarb. Keras c. Ramah d. Tegas 3. Yang paling berhak atas irman Allah yang artinya “dan barang siapa terjaga dari sikap kikir, mereka itulah orang-orang beruntung” adalah sahabat ….a. Umar bin Khattabb. Abu bakar as-Shiddiq c. Usman bin Affan d. Ali bin Abi Thalib 4. Salah satu sikap Usman bin Affan yang harusnya dimiliki oleh para pengusa saat ini adalah ….a. Mau berbuat perubahan yang lebih baik dan sejahtera tanpa melihat latarbelakangnyab. Menghabiskan anggaran negara untuk masyarakatc. Memantau harga pasard. Sederhana dan bersahaja 5. Salah satu prestasi Usman bin Affan yang dikenal dan dirasakan hingga saat ini adalah …a. Menyalurkan dana pajak untuk kepentingan masyarakatb. Kodiikasi al-Qur’anc. Tangguh di medan perangd. Menenangkan rakyatnya di saat tertimpa musibah 6. Sahabat yang di sebut oleh Nabi sebagai pintu ilmu adalah ….a. Ali bin Abi Thalibb. Usman bin Affan c. Zaid bin Tsabit d. Umar bin Khattab 7. Sahabat yang juga sekaligus menantu Rasulullah Saw adalah ….a. Ali bin Abi Thalibb. Usman bin Affan c. Zaid bin Tsabit d. Umar bin Khattab 8. Kecerdasan Ali bin Abi Thalib ditunjukkan dengan ….a. Menyelesaikan persolan secara bijak dan tegasb. Menyelesaikan persoan secara tegasc. Menyelesaikan persoalan dengan musyawarahd. Menyelesaikan persoalan dengan arbitrase 9. Sahabat terakhir pada kepemimpinan Khulafaur Rasyidin adalah ….a. Ali bin Abi Thalibb. Usman bin Affan c. Zaid bin Tsabit d. Umar bin Khattab 10. Karakter Ali bin Abi Thalib yang paling menonjol adalah ….a. Beranib. Khauf c. Santun d. Membela kebenaran Contoh Soal tentang Usman bin Affan dan Ali bin Thalib Uraian Essay Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar dan jelas1. Jelaskan tentang hikmah setelah mempelajari sejarah sahabat Usman bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib?2. Sebutkan prestasi yang diraih oleh Usman bin Affan?3. Sebutkan prestasi yang diraih oleh Ali bin Abi Thalib?4. Mengapa seorang pemimpin dibutuhkan sikap dermawan?5. Mengapa Rasulullah menganggap sahabat Ali bin Abi Thalib sebagai pintunya ilmu?
BukuRahasia Kecerdasan Ali bin Abi Thalib si Super Genius di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Beli Buku Rahasia Kecerdasan Ali bin Abi Thalib si Super Genius di Voltaire bookstore. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia!
Bertepatan dengan di mulainya kembali proses pembelajaran, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan tanggal 13 Juli 2020 sebagai hari dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021. Oleh karena itu, perlu kita mengulas kembali tentang enam hal sebagai modal dalam mencari ilmu. Syaikh Az-Zarnuji di dalam kitabnya Ta’lim Muta’allim membahas sebuah syair dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra, yang artinya “Ingatlah! Engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan memenuhi enam syarat. Saya akan memberitahukan secara lengkap, yaitu Kecerdasan, kemauan, sabar, biaya, bimbingan guru dan waktu yang lama”. Poin pertama yang disebutkan adalah kecerdasan. Pada tulisan ini akan dibahas terkait dengan 7 Rahasia Kecerdasan Ali bin Abi Thalib. 1. Belajar Langsung kepada Rasulullah saw Rahasia kecerdasan Ali bin Abi Thalib yang pertama adalah belajar langsung kepada Rasulullah Saw. sejak usia 6 tahun, ia tercatat sebagai anak angkat dan hidup satu atap bersama Rasulullah saw. Sejak usia anak-anak Ali telah mendapat pengasuhan dan pendidikan langsung di dalam keluarga Rasulullah saw. Tidak hanya itu, dengan hidup bersama keluarga Rasulullah saw, ia dengan sendirinya juga dapat mengamati dan mempelajari apa saja yang berkaitan dengan Rasulullah saw beserta keluarganya, baik yang berhubungan dengan tingkah laku maupun ucapan. Rasulullah saw benar-benar mendidik Ali. Hal ini terlihat tatkala beliau semakin dekat untuk menerima gelar kenabian. Ali sering diajak oleh beliau untuk menyepi di gua Hira. Bahkan, Ali juga diajak untuk mendaki bukit-bukit sekeliling Makkah untuk menikmati keindahan dan keunikan bukit serta merenungkan kebesaran ciptaan Allah swt. Oleh karena itu, Tak heran apabila kecerdasan dan kedalaman dalam ilmu Agama Islam seorang Ali tidak diragukan. Bahkan Nabi bersabda “Aku adalah pintunya Ilmu, dan Ali adalah kuncinya”. 2. Belajar dengan Sungguh-Sungguh Rahasia kecerdasan Ali bin Abi Thalib yang kedua adalah menanamkan kesungguhan dalam belajar atau belajar dengan sungguh-sungguh. Kesungguhan dalam belajar telah menjadikannnya memiliki kecerdasan luar biasa. Kesungguhan Ali bin Abi Thalib dalam belajar terlihat dengan nyata tatkala ia berada di bawah asuhan Rasulullah saw. Ia sering mengamati apa yang dikerjakan oleh Rasulullah saw kemudian memikirkannya dengan sungguh-sungguh. Dari kesungguhannya dalam belajar kepada Rasulullah saw ia sejak kecil tidak pernah sedikitpun mengikuti tingkah laku orang-orang jahiliah yang banyak disekelilingnya. Ia tidak pernah melakukan zina sebagaimana orang jahiliah melakukannya. Ia tidak menyembah berhala sebagaimana orang-orang jahiliah melakukannya. Padahal ia hidup di tengah orang-orang jahiliah. Ihwal kesungguhan Ali bin Abi Thalib dalam belajar kepada Rasulullah saw telah menjadikannya sebagai orang pertama dari golongan anak-anak yang masuk Islam. Ia tanpa ragu sedikitpun dalam menyatakan kesetiannya kepada Rasulullah saw untuk memeluk agama Islam yang sudah didakwahkan oleh beliau secara terang-terangan. Ia menyatakan masuk Islam kurang lebih ketika usianya masih 10 tahun. 3. Berguru Pada Ahlinya Rahasia kecerdasan Ali bin Abi Thalib yang ketiga adalah berguru pada ahlinya atau belajar kepada ahlinya. Telah dikatakan bahwa ia sejak kecil berada dalam asuhan Rasulullah saw, jadi ia benar-benar berguru kepada ahlinya. Tentu saja, tidak perlu dipertanyakan dan dibahas mengenai keahlian Rasulullah saw di bidang ilmu. Rasulullah saw merupakan manusia yang tiada tandingannya sepanjang sejarah. Sehingga, tak heran, jika Michael Hart, penulis buku terkenal “Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah”, meletakkan Nabi Muhammad saw sebagai tokoh pertama yang meraih kesuksesan luar biasa, baik di bidang agama maupun ruan lingkup dunia. Penting untuk diketahui, seorang guru sangat menentukan bagi kecerdasan dan keberhasilan muridnya. Guru yang benar-benar ahli di bidang yang diajarkannya dapat memudahkan muridnya untuk memahami isi pelajaran yang disampaikannya. Sebaliknya, sangat sulit bagi seorang guru untuk memberikan pemahaman pelajaran yang valid dan utuh kepada muridnya jika ia sendiri tidak menguasai atau tidak ahli di bidang yang dikerjakannya. Sayyidina Ali benar-benar orang yang sangat beruntung. Karena ia dapat belajar langsung kepada ahli ilmu, bahkan gudang ilmu itu sendiri. Hasil belajar kepada ahlinya sangat dirasakan betul olehnya. Ia menjadi ahli di bidang ilmu hukum fiqh, ketuhanan teologi, bahasa dan sastra, kebijaksanaan, keberanian, dan lain-lain. Semuanya di dapat dari sang guru ahli, Rasulullah saw. Ringkasnya ketika kita mau belajar ilmu apa pun hendaknya kita belajar kepada ahlinya, karena dengan belajar kepada ahlinya kita akan mendapatkan pencerahan. Jangan sekali-kali kita belajar suatu ilmu kepada yang bukan ahlinya, karena akan mengarahkan kepada kesesatan. 4. Mengikat Ilmu dengan Menuliskannya Ali bin Abi Thalib berkata “Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya”. Perkataan tersebut sangat pouler di kalangan intelektual Muslim. Karena, kata tersebut sangat terbukti kebenarannya dan dapat menginspirasi semua orang untuk menjadi intelektual yang dikenang kecerdasan Ali bin Abi Thalib selanjutnya adalah senantiasa mengikat ilmu berupa Alquran agar tetap abadi sepanjang masa, baik sebagai ilmu atau untuk bacaan dalam ibadah, selalu menuliskannya. Pasca wafatnya Nabi saw, ia mengumpulkan dan menulis Alquran sehingga ia tidak pernah keluar dari rumahnya, kecuali hanya untuk mengikuti shalat jamaah. Terkait dengan keterangan ini, Hernowo penulis buku Mengikat Makna dengan cukup padat menuliskan pekerjaan Ali bin Abi Thalib dalam menulis Alquran. “Imam Ali mengumpulkan ayat-ayat Alquran sesuai dengan urutannya ketika diturunkan. Dicatatnya juga mengenai jenis ayat yang memiliki pengertian umum dan khusus, yang mutlak dan yang muqayyad, yang muhkan dan yang mutasyabih, yang nasikh dan yang mansukh, yang azimah ketentuan tugas untuk dilaksanakan dan yang termasuk rukhshah kelonggaran untuk memudahkan. Selain itu, disusun pula etika dan cara-cara membaca dan mempelajari, serta tentang asbabun-nuzulnya”. Selain dengan cara itu, apa yang ia khutbahkan atau sampaikan di depan umum, banyak orang yang menghafalkannya kemudian menuliskannya. Kumpulan khutbah, kata-kata mutiara, surat-surat, syair, dan lain-lain ditulis dan dikumpulkan dalam satu buku terkenal yang dinisbahkan kepada Ali bin Abi Thalib, yaitu buku yang diberi judul Nahjul Balagahah. Ali bin Abi Thalib senantiasa mengikat ilmu dengan menuliskannya serta memerintah agar orang-orang juga mengikat ilmunya dengan menuliskannya. Hal ini merupakan rahasia kecerdasannya. Oleh karena itu , jika kita ingin cerdas seperti Ali bin Abi Thalib, maka ikatlah ide-ide yang muncul dari kecerdasan anda dengan menuliskannya. 5. Merangkai Kata-Kata Indah Merangkai kata-kata indah merupakan salah satu cara menstimulasi otak agar cerdas. Ali bin Abi Thalib sangat pandai merangkai kata-kata indah sehingga tak menutup kemungkinan kecerdasannya yang luar biasa dikarenakan ia terbiasa membaca, belajar, dan merangkai kata-kata indah. Telah dikatakan bahwa ia belajar pada Alquran dan hadis. Sementara, Alquran dan hadis mengandung kata-kata indah. Jadi, kepandaian Ali bin Abi Thalib dalam merangkai kata-kata indah tidak lepas dari apa yang sering ia baca dan pelajari. Ali bin Abi Thalib dengan kata-katanya yang indah telah menumbuhkan kecerdasannya dengan baik dan indah. Sekaligus ia telah mendorong pembacanya untuk ikut cerdas dan memiliki kecerdasan yang indah. Dengan kata lain, kata-kata indah dapat menumbuhkan moralitas dalam diri seseorang. 6. Memahami kemampuan Diri Orang yang berilmu, kata Ali bin Abi Thalib adalah yang mengetahui kemampuan dirinnya dan cukuplah seseorang dikatakan bodoh jika ia tidak mengetahui kemampuan dirinya. Dengan demikian, mengetahui kemampuan diri sendiri adalah ciri orang yang berilmu. Bagaimana orang yang berilmu mengetahui kemampuan dirinya? Mengetahui ilmu yang ada di dalam diri adalah satu dari sekian rahasia kecerdasan Ali bin Abi Thalib. Ia mengenali dan memahami ilmu yang berada di dalam dirinya. Dengan pengetahuan itu, ia dapat mengukur sejauh mana kemampuannya dan terdorong untuk terus meningkatkan kecerdasannya. Baginya, orang yang memiliki ilmu adalah orang yang tahu terhadap kemampuan yang dimilikinya. Dengan mengetahui kemampuan atau ilmu yang ada dalam diri, maka ia akan mengamalkannya dan akan bertindak sebagaimana ilmunya. Sebenarnya, mengetahui ilmu yang ada di dalam diri, jika merujuk kata-kata Ali bin Abi Thalib, adalah sebuah cara untuk menyadarkan diri bahwa di dalam diri terdapat ilmu yang dicerap. Tatkala kesadaran semacam ini tumbuh, akan timbul pertanyaan, hendak diapakan ilmu yang ada di dalam diri? Apakah hendak dilupakan atau diamalkan? Jika ilmu dilupakan atau pura-pura dilupakan, maka ia akan bertindak seperti orang bodoh. Jika diamalkan, maka disitulah hasil dari mengetahui ilmu yang ada di dalam diri dan akan tampak bahwa dirinya adalah orang yang berilmu. 7. Mengamalkan Ilmunya Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan. Seseorang yang memiliki ilmu namun tidak mengamalkannya, sama saja dengan orang yang tidak memiliki ilmu. Bahkan, ilmunya akan menjadi beban bagi orang yang tidak mengamalkannya. Selain itu, menurut Ali bin Abi Thalib, ilmu yang tidak diamalkan cenderung akan meninggalkan pemiliknya. Kalau harta tidak bermanfaat mungkin tidak akan lari dari pemiliknya. Tetapi kalau ilmu yang tidak diamalkan, ia akan lari dari pemiliknya. Ali ra berkata, “Ilmu berhubungan dengan amal, ilmu memanggil amal Jika ia amal menyambut panggilannya..; bila tidak menyambutnya, ia akan berpindah darinya.” Inilah sebenarnya salah satu rahasia kecerdasan Ali bin Abi Thalib. Ia memiliki ilmu kemudian mengamalkannya. Ilmu yang diamalkan akan tetap bersama pemiliknya. Ali tetap bertahan dengan ilmunya karena ia mengamalkannya. Sementara ilmu yang tidak diamalkan akan meninggalkan pemiliknya. Ali tidak akan pernah ditinggalkan oleh ilmunya karena ia terus menagamalkannya sepanjang hidupnya. Demikianlan 7 rahasia kecerdasan Ali bin Abi Thalib yang sangat luar biasa. Semoga memberikan inspirasi kepada kita semua dan kita dapat mengamalka yang yang telah dicontohkan oleh Ali bin Abi Thalib tersebut. Sehingga kita akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat, yang akan menjaga kita di dunia hingga akhirat. RujukanMayskur Arif Rahma, Rahasia Kecerdasan Ali bin Abi Thalib si super jenius kisah-kisah inspiratif kecerdasannya, Yogyakarta Diva Press, 2013Hernowo, Mengikat Makna Update Bandung Kaifa, 2009Muhammad Ahmad Isa, Para Penggenggam Surga Biografi Intelektual Pendamping Rasul tercinta pada Masa Peradaban Islam, Bandung Mizania, 2016
.
  • mk1d4dwc2j.pages.dev/36
  • mk1d4dwc2j.pages.dev/350
  • mk1d4dwc2j.pages.dev/50
  • mk1d4dwc2j.pages.dev/173
  • mk1d4dwc2j.pages.dev/26
  • mk1d4dwc2j.pages.dev/83
  • mk1d4dwc2j.pages.dev/254
  • mk1d4dwc2j.pages.dev/255
  • mk1d4dwc2j.pages.dev/323
  • kecerdasan ali bin abi thalib ditunjukkan dengan